Open Conference Systems - Universitas Tanjungpura, Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 2017

Font Size: 
KUALITAS AIR SUNGAI KAPUAS KECIL BAGIAN HILIR PADA KONDISI PASANG DAN SURUT
Rizki Purnaini, Sudarmadji Sudarmadji, Suryo Purwono

Last modified: 2017-08-27

Abstract


Sungai Kapuas Kecil merupakan sumber air baku bagi PDAM Kota Pontianak dan PDAM Kubu Raya. Sebagian masyarakat yang tidak berlangganan PDAM masih memanfaatkan air sungai secara langsung untuk keperluan  MCK. Sungai Kapuas Kecil sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut, pada musim kemarau masuknya air asin sering menjadi masalah bagi PDAM karena menjadi penyebab berubahnya kualitas air baku yang akan diolah. Hasil penelitian yang dilaporkan oleh Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan, KLH tahun2011parameter BOD dan COD air sungai Kapuas sudah melampaui kriteria mutu kelas yang diperuntukkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji karakteristik kualitas air di sungai Kapuas Kecil yang dipengaruhi kondisi hidrologis sungai dan pasang surut air laut sehingga didapatkan gambaran karakteristik kualitas air sungai dan kemampuan sungai dalam menampung polutan yang masuk, agar keberlangsungan pemanfaatan sungai dapat tetap dipertahankan.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di Sungai Kapuas Kecil bagian hilir sepanjang ± 30 km dari batas hulu lokasi penelitian sampai kemuara. Pengambilan sampel air dilakukan pada saat kondisi pasang dan surut di 7 (tujuh) lokasi stasiun pemantauan. Metode analisadeskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran karakteristik kualitas air di Sungai Kapuas Kecil bagian hilir berdasarkan sumber buangan yang masuk kesungai, kondisi hidrologis sungai, dan pengaruh pasang surut.

Tipe pasang surut di Sungai Kapuas Kecil adalah tipe campuran dominan tunggal (mixed tide prevailing diurnal). Sebaran salinitas secara horizontal di lokasi penelitian dari hulu kehilir cenderung semakin meningkat pada saat pasang. Salinitas di stasiun 1 – 3 berkisar 11,9 – 21,4 ppm, sedangkan pada stasiun 4 – 7  yang letaknya semakin kehilir salinitas berkisar 1,55 – 15 ppt. Sumber utama pencemar yang masuk ke Sungai Kapuas kecil bagian hilir berasal dari limbah domestic pemukiman dan aktivitas perdagangan dan jasa, limbah industri besar dan kecil, keramba ikan dan limpasan perkotaan.Secara umum kualitas air masih memenuhi kriteria mutu air kelas I untuk parameter suhu, pH, DO, Nitrat, Hg, deterjen, Faecal coliforn dan Total Coliform, sedangkan untuk parameter BOD, COD, Amonia, TSS dan Total P sudah melampaui kriteria mutu air kelas I yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum. Status mutu air Sungai Kapuas kecil pada kondisi pasang dan surut berdasarkan perhitungan indeks pencemaran menunjukkanbahwa kondisi sungai secara umum“cemar ringan”.

 


Keywords


sungai kapuas kecil , kualitas air, pasang surut, status mutu air

References


Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Provinsi Kalimantan Barat. (2003). Laporan Proyek Studi Kelayakan Outer Ring Canal. Pontianak.

Dishiros TNI AL Indonesia. (2016). Daftar Pasang Surut  Kepulauan Indonesia. Jakarta.

Effendi, H.(2003). Telaah Kualitas Air; Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Horne, A.J., dan Goldman, C.R. (1994). Limnology. Second Edition. McGraw-Hill Inc. New York.

Ji, Z. G. (2012). River Fate and Transport, chapter  in  J.S. Gulliver (ed.), Transport and Fate of Chemicals in the Environment. Springer Science Business Media. New York.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Jakarta.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Jakarta.

Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan, Kementrian Lingkungan Hidup. (2011). Laporan Status Lingkungan Hidup Ekoregion Kalimantan. Jakarta.

Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, Volume XXX, Nomor 3,2005:21-26.

Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta.

Full Text: PDF