Font Size: 

Perancangan dan pembuatan mesin pemecah kulit buah kakao pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan sebuah mesin dengan kinerja handal serta harga yang terjangkau oleh para petani khususnya para petani coklat di Indonesia. Mesin dirancang dengan sistem portable dengan tujuan mempermudah dalam proses bongkar pasang dan melakukan perawatan. Pisau potong dibuat dengan sistem ulir menggunakan baja ST-45. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya patah pada bagian mata pisau. Jika terjadi patah pada mata pisau maka pergantian hanya dilakukkan pada bagian mata pisaunya. Proses pergantian dilakukan dengan ekonomis, apabila dibandingkan mengganti satu set komponen mata pisau dan dudukan. Bagian paling kritis pada mesin ini adalah bagian pisau potong. Pisau potong mengalami tumbukan langsung dengan buah kakao saat proses pemecahan buah kakao, sehingga peluang mengalami kerusakan sangat tinggi dibandingkan bagian mesin lainnya. Hal ini menjadi pertimbangan pisau potong dibuat dengan sistem ulir. Hasil penelitian menunjukkan tegangan lentur maksimum yang terjadi pada pisau potong sebesar 14,3  ,momen lentur maksimum yang terjadi 180 J, dan tegangan geser maksimum yang terjadinya 1200N. Penggunaan material baja ST-45 dinilai tepat digunakan dalam perancangan dan pembuatan mata pisau dilihat dari tegangan lentur dan proses pembuatannya menggunakan proses permesinan

Pisau Potong, Tegangan Geser Maksimum, Momen Lentur Maksimum, Tegangan Lentur Maksimum, Portable, Rancang Bangun