Font Size: 

Teknologi kendali supervisi dan akuisisi data pada sistem energi khususnya di negara berkembang umumnya dilakukan secara langsung di lapangan. Hal ini disebabkan oleh antara lain karena dana yang terbatas untuk membangun infrastruktur yang mendukung, rendahnya kemampuan mengadopsi teknologi kendali jarak jauh, dan keterbatasan teknologi yang ada untuk dapat dimodifikasi atau direkonfigurasi. Hal tersebut menimbulkan pemborosan pada sistem energi, misalnya pemakaian energi yang tidak terkontrol, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data lapagan sehingga tidak efisien, dan evaluasi waktu nyata sulit untuk dipenuhi. Teknologi yang umum digunakan dalam kendali jarak jauh adalah SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), namun aplikasi ini tidak memiliki arsitektur pemrograman yang dapat diubah oleh pengguna (tidak opensource) dan sebagian besar belum dapat diakses oleh perangkat komunikasi portabel seperti ponsel cerdas dan komputer tablet yang saat ini mendominasi cara komunikasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif teknologi yang baru dalam mengendalikanpengkondisian udara berupa temperatur dan kelembaban relatif dengan berbasis pada pemrograman opensource berbasis android yang saat ini semakin banyak digunakan dimana infrastruktur komunikasi sudah tersedia oleh penyedia komunikasi seluler. Pengujian di laboratorium menunjukan bahwa hasil pembacaan dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Mega 2560 yang dilengkapi dengan sensor DHT22 menunjukkan selisih yang sangat kecil dibandingkan dengan pembacaan alat ukur digital. Ini menunjukkan rancang bangun perangkat keras dan perangkat lunak yang dibuat sudah berfungsi dengan tepat. Di waktu yang akan datang kami akan memperluas jangkauan penelitian dengan pengukuran besaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan iluminasi penerangan ruang pada sistem energi listrik.

teknologi monitoring jark jauh, sistem energi, open source, android