Open Conference Systems - Universitas Tanjungpura, SEMINAR NASIONAL PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 2018

Font Size: 
Pengaruh Umur Kelapa Sawit Terhadap Muka Air Gambut Dan Fluks CO2 Heterotrofik di Perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Kubu Raya
Arifin Arifin

Last modified: 2018-06-19

Abstract


Faktor muka air gambut merupakan salah satu faktor utama pemacu emisi CO2 heterotrofik di perkebunan kelapa sawit lahan gambut. Informasi mengenai kedalaman muka air gambut dan fluks CO2 heterotropik di perkebunan kelapa sawit lahan gambut diperlukan untuk menentukan bentuk dan keeratan hubungan kedua variabel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kedalaman muka air gambut dengan fluks CO2 heterotropik aktual di perkebunan kelapa sawit lahan gambut Kabupaten Kubu Raya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey melakukan pengukuran fluks CO2 heterotrofik dan kedalaman muka air gambut pada pada 4 jenis satuan peta lahan (SPL), kemudian mempelajari hubungan antara kedalaman muka air gambut dengan fluks CO2 heterotrofik di perkebunan kelapa sawit lahan gambut. Penelitian dilaksanakan di Estate Arus Sungai Deras Perkebunan Kelapa Sawit PT. Mitra Aneka Rezeki (MAR) yang secara administratif berada di Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis lokasi penelitian berada pada koordinat 109° 18'14.53" Bujur Timur (BT) dan 0°17'13.50". Hasil penelitian menunjukan hubungan posistif antara muka air gambut dengan fluks CO2 heterotropik gambut yaitu semakin bertambah kedalaman muka air gambut maka semakin tinggi tingkat fluks CO2 heterotropik yang dihasilkan dengan tingkat keeratan hubungan r = 76%.

 

Kata kunci : Perkebunan kelapa sawit, lahan gambut, muka air gambut aktual, fluks CO2 heterotropik aktual


Keywords


Perkebunan kelapa sawit, lahan gambut, muka air gambut aktual, fluks CO2 heterotropik aktual

References


Agus, F.and van Noordwijk, M.,2007,CO2emissionsdepend ontwoletters,The JakartaPost, November 15.

AgusF.,YustikaR. D. dan HaryatiU.,2007,Penetapanberatvolumetanah,Hal25-34dalamSifatFisik Tanah dan Metode Analisisnya, BalaiPenelitian Tanah,Bogor.

AgusF. dan SubiksaI.G.M.,2008,LahanGambut:Potensiuntukpertaniandanaspeklingkungan,Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre, Bogor. 36p.

Agus, F., A. Mulyani, Wahyunto, Herman, A. Dariah, E. Susanti, N.L. Nurida, dan Jubaedah, 2010, Penggunaan Lahan Gambut: Trade offs Antara Emisi CO2 dan Keuntungan Ekonomi, Program Kegiatan Pengendalian Perubahan Iklim, Kerjasama antara: Asisten Deputy Iptek Pemerintah, Deputy Bidang Pendayagunaan Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi dengan Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Alexander, M., 1977, Introduction to Soil Microbiology, John Wiley and Sons Inc. New York.

Andriesse, 1988, Nature and Management of Tropical Peat Soil, FAO Soils Bulletin 5:5. Roma.

Anshari, G., Rianto, F., Mirjaya, A. dan Nelly, F., 2004, Promoting best agriculture practices peatlands conservation and income generation activities, Proceeding Workshop on Wise Use and Sustainable Peatlands Management Pratices, Proyek Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia, Wetlands International–Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada, Bogor, Indonesia.

Astiani D., Mujiman, Hatta M., Hanisah dan Fifian F., 2014, Soil CO2 respiration along annual crops or land-cover type gradients on West Kalimantan degraded peatland forest, Procedia Environmental Sciences.

Barchia, M. F., 2002, Emisi Karbon dan Produktivitas Tanah pada Lahan Gambut yang Diperkaya Bahan Mineral Berkadar Besi Tinggi pada Sistem Olah Tanah yang berbeda, Disertasi S3, Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Barchia, M. F., 2006, Gambut, Agroekosistem dan Transformasi Karbon, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Berglund Ö. dan Berglund K., 2011, Influence of Water Table Level and Soil Properties on Emissions of Greenhouse Gases from Cultivated Peat Soil, Soil Biology and Biochemistry 43, 923-931.

BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Pontianak, 2014, Data Klimatologi Kabupaten Kubu Raya Tahun 2013 and 2014, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Pontianak, 2014, Data Curah Hujan dan Hari Hujan Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya Tahun 2013 and 2014, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Boelter, D. H., 1969, Physical Properties of Peat as Related to Degree of Decomposition, Dalam: Proc. of the Soil Sci. Soc. Of Am., 33:606-609.

Brady M., 1997, Organic Matter Dynamics of Coastal Peat Deposits in Sumatra Indonesia,    Ph-D Thesis, The University of British Columbia, Canada, p 258.

Carlson K. M., Curan L. M., Ratnasari D., Pittman A. M., Soares-Filho B. S., Asner G. P., Trigg S. N., Gavea D. A., Lawrence D. dan Rodrigues H. O., 2012a, Committed Carbon Emissions Deforestation, and Community Land Conversion from Oil Palm Plantation Expansion in West Kalimantan Indonesia, PNAS 109, 7559-7564.

Carlson K. M., Curan L. M., Asner G. P., Pittman A. Mc., Trigg S. N. dan Adeney J. M., 2012b, Carbon Emissions from Forest Conversion by Kalimantan Oil Palm Plantations, Nature Climate Change, DOI: 10.1038/NCLIMATE1702.

Chen C. P. dan Aminah, A., 1997, Calopogonium mucunoides Desv., Record from Proseabase, Faridah Hanum, I dan van der Maesen, L.J.G. (Editors), PROSEA (Plant Resources of South-East Asia) Foundation, Bogor, Indonesia.

Cook, B. G., Pengelly, B. C., Brown, S. D., Donnelly, J. L., Eagles, D. A., Franco, M. A., Hanson, J., Mullen, B. F., Partridge, I. J., Peters, M., dan Schultze-Kraft, R., 2005, Tropical Forages, CSIRO, DPI&F(Qld), CIAT and ILRI, Brisbane, Australia

Cyio, M. B., 2008, Efektivitas Bahan Organik dan Tinggi Genangan terhadap Perubahan Eh, pH, dan Status Fe, P, Al Terlarut pada Tanah Ultisol, J. Agroland 15 (4): 257 - 263, Desember 2008.

Driessen dan  Rochima, L., 1976, The Physical Properties of Lowland Peats of Kalimantan, Dalam: Proc. Peat and Podsolic Soil and Their Potential for Agriculture in Indonesia, Soil Res. Ins. Bogor, ATA 106 Bulletin No. 3, Hlm. 11-19.

Driessen dan Supraptohardjo, M., 1976, The Lowland Peat in Indonesia, Dalam: Proc. Peat and Podzolic Soil and Their Potential for Agriculture in Indonesia, Soil Res. Inst. Bogor, ATA 106 Bulletin No. 1, Hlm. 41-73.

Driessen, P. M., 1978, Peat Soil, Dalam: Soil and Rice, IRRI, Los Banos, Philippines, Hlm. 763-778.

Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, 2015, Komoditi Kelapa Sawit Tahun 2014, Pontianak, Kalbar.

Fauzi, Y., Widyastuti, Y. E., Satyawibawa, I. dan Hartono, R.,  2004, Kelapa Sawit: Budi Daya, Pemanfaatan, Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran, Penebar Swadaya, Jakarta.

Furukawa Y., Inubushi K., Ali M., Itang A. M. dan Tsuruta H., 2005, Effect of Changing Groundwater Levels Caused by Land-Use Changes on Greenhouse Gas Emissions from Tropical Peatlands, Nutr. Cycl. Agroecosys, 71, 81-91.

Halim, A., 1983, Pengaruh Sumber dan Takaran Kalsium Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bahan Kering Tanaman Jagung dan Kedele pada Gambut Pedalaman Berengbengkel Kalimantan, Tesis S2, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Halim, A., PKS., 1987, Pengaruh Pencampuaran Tanah: Mineral dan Basa dengan Tanah Gambut Pedalaman Kalimantan Tengah dalam Budi Daya Kedelai, Dalam: Disertasi Doktor, Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Handayani, E. P., 2009, Emisi Karbon Dioksida (CO2) dan Metan (CH4) pada Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut yang Memiliki Keragaman dalam Ketebalan Gambut dan Umur Tanam, Disertasi, Program Studi Ilmu Tanah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Haraguchi A., Kojima H., Hasegawa C. dan Takahashi Y., 2002, Decomposition of Organic Matter in Peat Soil in a Minerotrophic Mire, European Journal of Soil Biology, 38: 89-95.

Harahap I. dan Darmosarkoro, 1999, Pendugaan Kebutuhan Air Untuk Pertumbuhan Kelapa Sawit di Lapang dan Aplikasinya dalam Pengembangan Sistem Irigasi, Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 7(2): 87–104.

Hardjowigeno, S.,1998, Kebutuhan Riset untuk Menunjang Keberhasilan Pembukaan Lahan Gambut, Dalam: Herujono Hadisuparto, U. Managam, dan K. Hernowo (Eds), Prosiding Seminar Nasional Gambut III, HGI-UTP-Pemda Kalbar-BPPT, Pontianak, 23-24 Maret 1997, Hlm. 317-323.

 

Hardjowigeno, S., 1991, Tanah, Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hardjowigeno, S.,1993, Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis, Akapress, Jakarta.

Haug, R. T., 1980, Compost Engineering: Principle and Practice,Ann Arbor Science, Michigan.

Hirano T., Jauhiainen J., Inoue T. dan Takahashi H., 2009, Controls on the Carbon Balance of Tropical Peatlands, Ecosystems 12, 873-87.

Hirano T., Kusin K., Limin S. dan Osaki M., 2014, Carbon dioxide emissions through oxidative peat decomposition on a burnt tropical peatland, Glob. Change Biol. 20, 555-65.

Hooijer,A.,Silvius M.,Wösten H.danPage S. E.,2006.PeatCO2,Assessment of  CO2Emission  from   drained  peatlands  in  SE   Asia,Wetland International andDelftHydraulics ReportQ3943.

Hooijer A., Page S. E., Canadell J. G., Silvius M., Kwadijk J., Wösten dan Jauhiainen J., 2010, Current and Future CO2 Emissions from Drained Peatland in Southeast Asia, Biogeosciences 7, 1505-1514.

Houghton, R. A. dan Hackler J. L., 1995, Continental Scale Estimates of the Biotic Carbon Flux from Land Cover Change: 1850–1980, ORNL/CDIAC-79, NDP-050, Oak Ridge National Laboratory, Oak Ridge, Tennessee, 144 pp.

Houghton, R. A., Lawrence, K. T., Hackler, J. L. dan Brown, S., 2001, The Spatial Distribution of Forest Biomass in the Brazilian Amazon: a Comparison of Estimates. Global Change Biol. 7, 731–746.

Husnain H., Wigena I. P., Dariah A., Marwanto S., Setyanto P. dan Agus F., 2014, CO2 Emission from Tropical Drained Peat in Sumatra, Indonesia, Mitig. Adap. Strateg. Glob. Change 19, 845-62.

IAEA, 1993, Manual on Measurement of Methane and Nitrous Oxide Emission from Agricultural Vienna: International Atomic Energy Agency(IAEA), Vienna, Austria.

IPB-BBSDLP, 2011, Mitigation Plan and Mitigation Action on Oil Palm Plantation in Peatlands of Central and West Kalimantan, Final Report, Collaborative Research between PT Smart Tbk and IPBBBSDLP.

IPPC (Intergovernmental Panel on Climate Change), 2001, Climate Change: The Scientific Basis, hhtp://grida.no/climate/ippc_tar/wg1/248.htm, 23 Januari 2008 (20.15).

IPCC, 2014, 2013 Supplement to the 2006 IPCC Guideline for National Greenhouse Gas Inventories: Wetlands, in Hiraishi T., Krug T., Tanabe K., Srivastava N., Baasansuren J., Fukuda M., and Troxler T. G., eds. Switzerland: IPCC.

Tim Fakultas Pertanian IPB, 1984, Laporan Akhir Pelaksanaan Proyek Test Farm Berengbengkel Kalimantan Tengah Tahun Anggaran 1981/1982, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tim Fakultas Pertanian IPB, 1986, Gambut Pedalaman untuk Lahan Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tim Penulis PS., 1997, Kelapa Sawit: Usaha Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran, Penebar Swadaya, Jakarta.

USDA (United State Department of Agriculture), 2010, Keys to Soil Taxonomy, United States Department of Agriculture, Natural Resources Conservation Service, Eleventh Edition, Washington D.C, USA.

 

Van Huissteden, J., Van den Bos, M., dan MartcorenaAlvarez, I., 2006, Modelling the Effect of Water-Table Management on CO2 and CH4 Fluxes From Peat Soils, Netherlands, J. Geosci., 85, 3–18, 2006.

Vijarnsorn, P., 1996, Peatlands in Southeast Asia: A Regional Perspective. Dalam Maltby, E., C.P. Immirzi, dan R.J. Safford (eds) Tropical Lowland Peatlands of Southeast Asia. HJCN, Gland Switzerland.

Widyati, E., 2011, Kajian Optimasi Pengelolaan Lahan Gambut dan Isu PerubahanIklim, Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi, Bogor.

Wahyono, T., Nurkhoiry, R. dan Agustira, M. A., 1996, Profil Kelapa Sawit di Indonesia. Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan.

Wershaw, R. L., Leenjer, J. A., Kennedy, K. R. dan Noyes, T. I., 1996, Use of 13C-MR and FTIR for Elucidation of Degradation Patways during Natural Litter Decomposition and Composting: I. Early Stage Leaf Degradation. Soil Sci., 161: 667-679.

Wösten,J. H. M.danRitzema,H. P.,2001,Landandwatermanagementoptions for peatland development inSarawak,Malaysia, International Peat Journal11: 59-66.

WWF (World Wildlife Foundation), 2014 (tidak dipublikasikan), Data Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan, Pontianak, West Kalimantan.

Yagi K., Chairoj P., Tsuruta H., Cholitkul W.,  dan Minami K., 1994, Methane Emission from Rice Paddy Fields in the Central Plain of Thailand,  Soil Sci. Plant Nutr., 40 (1): 29 – 30.


Full Text: PDF