Open Conference Systems - Universitas Tanjungpura, SEMINAR NASIONAL PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 2018

Font Size: 
ESTIMASI UMUR LAYAN STRUKTUR BETON BERTULANG TERPAPAR ION KLORIDA PADA INFRASTRUKTUR SUNGAI KOTA PONTIANAK
Herry Prabowo

Last modified: 2018-06-19

Abstract


Mekanisme deteriorasi struktur beton bertulang dapat dikelompokkan menjadi mekanisme kerusakan pada beton dan mekanisme kerusakan pada baja tulangan. Kerusakan baja tulangan dipicu oleh adanya korosi yang disebabkan oleh adanya ion klorida dan proses karbonasi selimut beton. Korosi tulangan beton merupakan masalah durabilitas yang sangat berbahaya sekaligus paling sulit dikendalikan. Ion klorida yang umumnya berasal dari air laut merupakan penyebab terparah korosi baja tulangan. Dengan demikian, mekanisme deteriorasi baja tulangan akibat ion klorida sangat penting untuk diteliti. Keberadaan Sungai Kapuas yang tepat membelah jantung Kota Pontianak menjadi faktor banyaknya infrastruktur sungai di ibukota Provinsi Kalimantan Barat ini. Hal ini demi terpenuhinya kebutuhan warga Kota Pontianak dalam berbagai bidang antara lain dalam bidang transportasi. Permasalahan timbul ketika musim kemarau tiba dengan terjadinya intrusi air laut. Infrastruktur sungai yang sebagian besar terbuat dari material beton bertulang mengalami deteriorasi.Tulisan ini akan mendiskusikan pengaruh ion klorida terhadap deteriorasi infrastruktur sungai sekaligus mengestimasi umur layannya. Perhitungan akan dilakukan berbasis Hukum Kedua Fick. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman dan kesadaran kepada pemilik infrastruktur untuk lebih memperhatikan aspek durabilitas struktur khususnya aspek perawatan dan perbaikan struktur

Keywords


estimasi umur layan; paparan klorida; struktur beton bertulang

References


ASCE, (2017). Infrastructure Report Card – A comprehensive assessment of america’s infrastructure, ASCE.

Bastidas-Arteaga E., Schoefs F. (2015). Sustainable maintenance and repair of RC coastal structures, Proceedings of the ICE-Maritime Engineering, 168(4), 162–173.

Belleghem B.V., Heede P.V., Tittelboom K.V., Belie N.D. (2017). Quantification of the Service Life Extension and Environmental Benefit of Chloride Exposed Self-Healing Concrete, Materials 2017, 10, 5.

BPS. (2017). West Kalimantan in Figures 2017. Pontianak, Indonesia: BPS.

Fib Bulletin 34, (2006). Model Code For Service Life Design Of Concrete Structures, p. 116, 2006.

FIB. (2012). Model Code 2010 – Final Draft, Volume 1. Federation International du Beton (fib) Bulletin No. 65. Lausanne, Switzerland: FIB.

Maes M., Belie N.D. (2016). Service life estimation of cracked and healed concrete in marine environment, Concrete Solutions – Grantham et al. (Eds.), Taylor & Francis Group, London.

Nguyen P.T., Bastidas-Arteaga E., Amiria O., El Soueidy C. (2017). An efficient chloride ingress model for long-term lifetime assessment of reinforced concrete structures under realistic climate and exposure conditions, International Journal of Concrete Structures and Materials, springer, 2017, 11 (2), pp.199-213.

Noho Y., Abriansyah A. (2017). Potensi ekowisata berbasis budaya kampong beting di tepian sungai Kapuas Kota Pontianak, Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, Ideas Publishing, Vol.3, May 2017.

SNI. (2008). Tata Cara Perhitungan Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan perumahan: SNI 7394, (2008). Jakarta, Indonesia: SNI.

SNI. (2013). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung: SNI 2847, (2013). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.

Wu L., Zhou Y., Kou X., Jiang M. (2015). Reliability-based service life prediction of existing concrete structures under marine environment, Journal of Central South University, (2015) 22: 3608−3614


Full Text: PDF