Open Conference Systems - Universitas Tanjungpura, SEMINAR NASIONAL PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 2018

Font Size: 
ANALISIS SPASIAL SEBARAN DAN FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN PADA KASUS TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA
Agus Fitriangga, Muhammad Pramulya

Last modified: 2018-06-19

Abstract


Pulmonary Tuberculosis (TB) paru masih menjadi masalah kesehatan yang utama, baik di dunia maupun di Indonesia. Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah India dan China dalam hal jumlah penderita TB paru sekitar 583 ribu orang, dan diperkirakan sekitar 140 ribu orang meninggal dunia tiap tahun akibat TB paru. Tingginya angka kasus tersebut maka diperlukan pemetaan sebaran kasus menggunakan Geographic Information System (GIS). Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran hasil analisis spasial berdasarkan kelembaban udara, suhu udara, curah hujan, dan rumah sehat pada kasus TB paru di wilayah kerja Puskesmas Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya tahun 2015-2017. Metode penelitian bersifat studi deksriptif kuantitatif cross sectional menggunakan pendekatan Geographic Information System (GIS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran spasial di tahun 2015-2017 terjadi penurunan rata-rata kelembaban udara yang diikuti dengan penurunan jumlah kasus baru TB paru, gambaran spasial TB paru berdasarkan suhu udara menunjukkan bahwa jumlah kasus baru menurun yang diikuti dengan peningkatan rata-rata suhu udara, gambaran spasial TB paru berdasarkan curah hujan menunjukkan bahwa jumlah kasus baru menurun yang diikuti dengan peningkatan rata-rata curah hujan, sedangkan Desa Rasau Jaya 1 merupakan daerah dengan jumlah rumah yang belum memenuhi syarat terbanyak diikuti dengan insidensi TB paru terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Rasau Jaya.


Keywords


Pulmonary tuberculosis, GIS, Curah Hujan, Suhu, Kelembapan

References


Achmadi UF. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: UI-Press. 2008

Amin Z, Bahar A. TB paru dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi kelima Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 2009; 2230-472.

Chandra B. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. 2012.

Chandra F. Analisis Spasial Penyakit TB Paru BTA Positif di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Tahun 2002-2004 (No.4, tahun ke XXXIII). Departemen Kesehatan Lingkungan UI Depok: Medika. 2007

Crofton J, Horne N, Miller F, Tuberkulosis Klinis, Edisi 2. Jakarta: Penerbit; Widya Medika 2002.

Departemen Kesehatan RI., Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Depkes RI, Jakarta 2001

Departemen Kesehatan RI. Strategi Penanggulangan TuberkulosisIndonesia 2010-2014 : Jakarta. 2011.

Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. Prevalensi Kejadian Penyakit TB Paru. Pontianak : Depkes. 2016

Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya. Prevalensi Kejadian Penyakit TB Paru. Kubu Raya: Depkes. 2016

Komang. 2010. Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Di Tinjau Dari Faktor Lingkungan Dalam Rumah Di Kabupaten Luwu Utara.

Lin Hsien Ho, et al. 2009. Association between Tobacco Smoking and Active Tuberculosis in Taiwan. Am J Respir Crit Care Med. 180 : 476-479

Kolappan C, Gopi P G, Subramani R, Narayanan P R. 2007. Selected biological and behavioural risk factors associated with pulmonary tuberculosis. INT J TUBERC LUNG DIS 11(9):999–1003.

Madigan, M.T., J.M. Martinko, and J. Parker. (2009). Biology of Microorganisms. 12th ed. New York: Prentice Hall International.

Manalu, H.S.P., 2010, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru dan Upaya Penanggulangannya”, Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 9 No. 4, Desember 2010: 1340-1346.

Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Edisi Revisi Jakarta: Reneka Cipta. 2011: 147- 49.

Putra NR. Hubungan Perilaku dan Kondisi Sanitasi Rumah dengan Kejadian TB Paru di Kota Solok. Skripsi. Sumatra Barat:Universitas Andalas Padang. 2011

Soejadi TB, Apsari DA, dan Suprapto. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kejadian kasus Tuberkulosis Paru. Medan: Poltekkes Depkes. 2006.

Olender S. Low Prevalence and Increased Household Clustering of Mycobacterium Tuberculosis Infection in High Altitude Villages in Peru. New York: The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. 2003

Rukmini dan Chatarina, U.W., 2011, Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian TB Paru Dewasa di Indonesia (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010), Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 14(4), 320- 331.

Wahyuningsih E. Pola Klinik TB paru di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Juli 2012-Agustus 2013. Jurnal Media Medika Muda. 2014: 3(1); 1-19.

World Healty Organization. Global tuberculosis report 2015 : WHO. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/91355/1/9789241564656_eng.pdf. diakses tanggal 11 Maret 2017


Full Text: PDF