Font Size: 

Kabupaten Sambas merupakan salah satu sentra produksi padi di Kalimantan Barat. Potensi ini, diharapkan menjadi penyumbang dalam rangka ketahanan pangan secara nasional. Namun dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi penurunan luas panen dan produksi padi yang disebabkan adanya alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi akibat alih fungsi lahan, mengetahui faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan dan strategi kebijakan yang dapat mendukung dalam peningkatan produksi tanaman pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder dan juga wawancara dengan pejabat di Dinas Pertanian Kabupaten Sambas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kurun waktu 2013-2017 telah terjadi penurunan luas panen tanaman padi sebesar 19.447 ha. Sedangkan untuk tanaman sayur dan perkebunan mengalami peningkatan. Berkurangnya luas panen tanaman padi tersebut berdampak pada menurunnya produksi padi dari tahun 2014 sebesar 309.417 ton, pada tahun 2017 sebesar 169.465 ton dan juga selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan sub kategori tanaman pangan berada di bawah rata-rata sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 sub kategori tersebut tumbuh sebesar 1,64 persen pertahun. Sedangkan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan rata-rata tumbuh sebesar 4,53 persen pertahun. Faktor penyebab utama terjadinya alih fungsi lahan ini adalah faktor ekonomi yaitu rendahnya pendapatan usaha tani padi. Penting untuk dikembangkan program peningkatan produksi padi melalui program intensifikasi pertanian, pengembangan aspek kontinyuitas produksi pada beberapa jenis padi unggulan dan juga perlu adanya intervensi kebijakan terkait pemanfaatan lahan pertanian.

Alih fungsi, tanaman pangan, luas panen